mahkamah keluarga

Pak Jokowi, kekuasaan itu bikin nagih ya? Sangat nikmat, candu, melenakan.

Isu tiga periode, atau perpanjangan masa jabatan, atau penundaan pemilu, kalau sebatas wacana, masih bisa dimaklumi. Tapi ketika sudah merekayasa keputusan MK, ini berlebihan dan tidak bisa dimaafkan.

Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada Bapak karena telah bekerja bagus dan menyelesaikan banyak sekali pekerjaan besar untuk negeri ini. Tapi mohon maaf jika bapak ingin lanjut terus berkuasa, termasuk melalui anak bapak, saya tidak akan pilih lagi.

Mungkin bapak merasa sakit hati kepada bu Mega yang beberapa kali kurang menunjukkan penghargaan kepada bapak di depan publik. Sebagai pendukung bapak, saya juga merasa tindakan bu Mega dan anaknya, Puan, kurang layak kepada seorang presiden. Saya sebenarnya akan mendukung jika bapak keluar dari PDIP dan mendirikan partai baru, atau menjadi pengendali di PSI yang sekarang dipimpin anak bapak, Kaesang. Tapi ketika bapak mempermainkan hukum di Mahkamah Konstitusi, saya tidak dapat membenarkan cara tsb.

Dulu saya tidak memilih Prabowo karena saya lihat dia menghalalkan segala cara untuk berkuasa, antara lain menyebarkan atau membiarkan para pengikutnya menyemburkan fitnah dan dusta terhadap bapak. Tapi sekarang saya melihat bapak pun telah melakukan hal yang sama: menghalalkan segala cara untuk terus berkuasa.

Beberapa waktu lalu bapak dijuluki Firaun oleh seorang budayawan. Dia menyebut bahwa Indonesia sekarang dikuasai dalam berbagai aspek oleh Firaun bernama Jokowi. Waktu itu saya tidak setuju, tapi sekarang saya merasa ucapan itu ada benarnya. Bapak memang belum sekuat Firaun, masih terlalu jauh, tapi tampak bapak melakukan berbagai upaya ke tahap itu.

Pak SBY dan bu Mega sebenarnya sama juga ingin terus berkuasa. Tapi mereka masih tahu batas, tidak sampai sejauh itu hingga mengatur keputusan MK.

Sekarang, di sisa masa jabatan bapak, saya berharap bapak fokus menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang tersisa dan tidak lagi melakukan intrik-intrik untuk melanggengkan kekuasaan, apalagi dengan cara mempermainkan hukum. Kepercayaan masyarakat kepada hukum sedang di titik yang sangat rendah sejak MK ditengarai menjadi Mahkamah Keluarga. Biarkan masa kekuasaan bapak berakhir dengan baik dan percayakan kepada siapa pun presiden selanjutnya untuk berbuat yang menurut mereka baik.

Demikian. [Asso]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *