hutan dan kebun sawit

Dalam sebuah pidato di depan Bappenas pada akhir tahun 2024, Prabowo menyebut bahwa kelapa sawit itu pohon dan punya daun, jadi dia menyerap karbondioksida.

“Ya namanya kelapa sawit ya pohon. lya kan boleh nggak? Kelapa sawit itu pohon ada daunnya kan. Ya dia keluarkan dia menyerap karbon dioksida dari mana kita kok dituduh, yang mboten-mboten aja orang-orang itu,” ungkapnya.

Pernyataan “kebun sawit sama-sama punya daun” tampaknya merujuk pada pendapat bahwa kebun sawit secara kasat mata memiliki kesamaan dengan hutan, yaitu adanya vegetasi hijau. Namun, terdapat perbedaan mendasar antara kebun sawit dan hutan, baik dari segi fungsi ekologis, keanekaragaman hayati, hingga dampaknya terhadap lingkungan.

Berikut adalah beberapa perbedaannya:

1. Keanekaragaman Hayati

  • Hutan: Memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, termasuk berbagai jenis pohon, tanaman, hewan, serangga, dan mikroorganisme. Hutan tropis adalah salah satu ekosistem paling kaya akan biodiversitas di dunia.
  • Kebun Sawit: Monokultur, yang berarti hanya menanam satu jenis tanaman, yaitu kelapa sawit. Hal ini menyebabkan minimnya keanekaragaman hayati, sehingga banyak spesies lokal kehilangan habitat.

2. Fungsi Ekologis

  • Hutan: Berperan sebagai penyerap karbon, pengatur siklus air, dan penyedia oksigen. Hutan juga penting dalam mencegah erosi tanah dan menjaga stabilitas iklim lokal dan global.
  • Kebun Sawit: Tidak seefektif hutan dalam menyerap karbon atau menyediakan oksigen. Bahkan, pembukaan lahan untuk kebun sawit sering menyebabkan deforestasi yang melepaskan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.

3. Peran Sosial dan Ekonomi

  • Hutan: Sering dianggap sebagai bagian penting dari budaya masyarakat adat yang bergantung pada hutan untuk hidup mereka, baik dari segi makanan, obat-obatan, maupun spiritual.
  • Kebun Sawit: Lebih berorientasi pada manfaat ekonomi, seperti produksi minyak kelapa sawit yang menjadi komoditas utama ekspor. Namun, hal ini sering disertai dengan konflik sosial terkait kepemilikan lahan dan penggusuran masyarakat adat.

4. Dampak Lingkungan

  • Hutan: Memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan ekosistem global.
  • Kebun Sawit: Pembukaan lahan sawit sering kali melibatkan pembakaran hutan, yang menyebabkan polusi udara (asap), hilangnya habitat satwa liar seperti orangutan, serta perubahan aliran air yang dapat memicu banjir dan kekeringan.

5. Struktur Vegetasi

  • Hutan: Memiliki struktur kompleks dengan beberapa lapisan, seperti kanopi, understory, dan lantai hutan. Hal ini menciptakan ekosistem yang ideal untuk berbagai jenis flora dan fauna.
  • Kebun Sawit: Memiliki struktur sederhana karena hanya ditanami kelapa sawit dalam pola yang seragam, tanpa lapisan vegetasi lain.

Kesimpulan

Hutan dan kebun sawit memiliki perbedaan yang signifikan, terutama dalam hal keanekaragaman hayati, fungsi ekosistem, dan dampaknya terhadap lingkungan. Mengganti hutan dengan kebun sawit membawa konsekuensi besar bagi ekologi, yang tidak dapat disamakan hanya karena “sama-sama punya daun.”

Jadi pernyataan Prabowo itu ngawur pake banget. Ucapannya tidak sesuai dengan sains dan sangat berbahaya. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *