Tanaman durian membutuhkan berbagai unsur hara makro maupun mikro dan juga bio stimulan serta pencegah dan pembasmi hama. Berikut pupuk-pupuk yang telah dan akan saya gunakan untuk tanaman durian saya.
Pupuk Makro Primer (NPK)
Awalnya saya akan menggunakan NPK seimbang (15-15-15 atau 16-16-16) untuk pupuk durian di masa vegetatif (pertumbuhan dua tahun pertama). Saya telah membeli 3 kilogram pupuk tsb, dan juga beberapa pupuk NPK majemuk lainnya. Tapi setelah saya cari tahu kebutuhan unsur hara durian di tahun pertama, kedua, dan seterusnya, ternyata jumlah unsur hara yang dibutuhkan antara N (nitrogen), P (phospor), dan K (kalium) tidaklah sama di setiap tahapnya.
Secara garis besar, kebutuhan N lebih tinggi di masa vegetatif dibanding P dan K, dan kebutuhan K lebih tinggi di masa generatif dibanding N dan P, dan kebutuhan P selalu lebih rendah di berbagai tahap daripada N dan K, kecuali saat pembungaan.
Kebutuhan unsur hara makro utama NPK dan makro sekunder (Ca, Mg, S) pada tanaman durian adalah sbb (dirangkum oleh Gemini).

Jika saya ambil batas bawah, perbandingan kebutuhan N, P, dan K tiap fasenya adalah sbb:
Tahun 1 : 2-1-1
Tahun 2-3 : 3-1-2
Tahun 4-5 : 2-1,25-2
Tahun 6+ : 1,25-1-2
Jadi memberikan pupuk NPK seimbang di tahun pertama sebenarnya kurang tepat karena berpotensi kekurangan unsur N atau kelebihan unsur P dan K, walaupun secara umum masih dalam rentang aman. Pupuk majemuk NPK memang dirancang untuk dapat digunakan secara aman di berbagai kondisi, dan ditujukan untuk orang-orang yang ingin praktis saja. Namun jika kita dapat menghitung sendiri dan tak keberatan sedikit lebih repot, menggunakan kombinasi pupuk tunggal akan lebih efektif dan secara biaya lebih rendah.
Jadi saya memilih mengombinasikan beberapa pupuk tunggal agar dosis tiap unsur dapat disesuaikan.
Untuk unsur N, saya akan menggunakan Urea dengan kadar N 46%. Ini kadarnya nyaris 3x lipat dari N pada NPK 16-16-16.
Unsur unsur P, saya akan menggunakan TSP (Triple Super Phospat) dengan kadar P (P2O5) 46%. Ini juga nyaris 3 kali lipat dari NPK 16-16-16. Dan TSP juga mengandung unsur Ca (kalsium) dengan kadar 15%.
Lalu untuk unsur K, saya akan menggunakan KCL (Kalium Clorida) di masa vegetatif, lalu diganti dengan KS (Kalium Sulfat, atau disebut juga pupuk ZK) di masa generatif (pembungaan dan pembuahan). KCL mengandung unsur K 60% (sangat tinggi, nyaris 4x lipat dari NPK 16-16-16), sedangkan KS mengandung unsur K 50%, yang juga sangat tinggi, plus ada unsur S 17%.
Dengan demikian, jika saya ingin menyamai kandungan NPK 16-16-16 sebanyak 100 gram, saya cukup menggunakan Urea 35 gram, TSP 35 gram, dan KCL 27 gram. Tapi karena kebutuhan P dan K di tahun pertama cukup setengah dari kebutuhan N, maka TSP-nya cukup 17 gram dan K-nya 13 gram. Atau bisa juga Urea-nya dinaikkan menjadi 70 gram.
Bagaimana dari segi harga? Berikut harga pupuk NPK 16-16-16, Urea, TSP, dan KCL, serta KS per kg.
- NPK 16-16-16 sekitar 20 ribu.
- Urea sekitar 11 ribu
- TSP sekitar 14 ribu
- KCL sekitar 10 ribu dan KS sekitar 25 ribu.
Jika NPK kita beli 3 kg, berarti harganya sekitar 60 ribu. Dibandingkan dengan 1 kg Urea + 1 kg TSP + 1 kg KCL, totalnya 35 ribu. Hemat sekitar 40%. Dan jangan lupa, kita bisa memberikan dosis TSP dan KCL cukup setengah dari dosis Urea (di tahun pertama), sehingga akan lebih hemat lagi.
Berikut dosis Urea, TSP, dan KCL/KS yang akan saya berikan di tahun pertama dan tahun-tahun selanjutnya sampai panen:
- Tahun pertama: 20 gr Urea + 10 gr TSP + 10 gr KCL, diberikan tiap 2 bulan.
- Tahun kedua: 30 gr Urea + 15 gr TSP + 20 gr KCL, diberikan tiap 2 bulan.
- Tahun ketiga: 40 gr Urea + 20 gr TSP + 30 gr KS, diberikan tiap 2 bulan.
- Tahun keempat: 50 gr Urea + 30 gr TSP + 50 gr KS, diberikan tiap 2 bulan.
- Tahun kelima (fase produksi): 50 gr Urea + 40 gr TSP + 60 gr KS, diberikan tiap 2 bulan.
Catatan:
- Menjelang pembungaan, N dihentikan, P ditinggikan hingga 2x K. Saat pembesaran buah, P dan N sedikit, perbanyak K hingga 4x N.
- Pupuk KCL hanya boleh diberikan di fase vegetatif. Di masa generatif, ganti dengan KS karena durian sensitif dengan unsur klor.
- Unsur-unsur hara makro juga disumbang oleh pupuk organik (kompos, kohe). Dosis di atas sudah mempertimbangkan kontribusi pupuk organik, yang diberikan di awal tanam 10 kg dan setiap 4 bulan sekali sebanyak 5 kg di tahun pertama, serta meningkat di tahun-tahun berikutnya. Untuk setiap kg pupuk organik ada unsur N sekitar 0,5-1%, P sekitar 0,2-0,5%, dan K 0,5-1%, namun dengan pelepasan yang lambat.
Pupuk Makro Sekunder (Ca, Mg, S)
Selain NPK yang merupakan unsur hara makro primer, durian juga membutuhkan unsur hara makro sekunder dalam kadar yang lebih rendah yaitu Ca (kalsium), Mg (magnesium), dan S (sulfur).
Unsur Ca dipenuhi dari dolomit (yang diaplikasikan 2x setahun, kadar 30%) dan TSP (mengandung Ca 15%). Unsur Mg dipenuhi dari dolomit (kadar 21%). Unsur S dipenuhi dari KS (kadar 17%), tapi karena baru diberikan di fase generatif, perlu dicarikan sumber S di fase vegetatif.
Untuk itu saya akan menggunakan pupuk Kieserite (Magnesium Sulfat), yang mengandung Mg 26% dan S 21%. Kieserite sekaligus juga memberikan unsur Mg selain dari dolomit.
Jadi, pupuk yang digunakan selain Urea, TSP, dan KCL/KS adalah Kieserite (MgS). Dosis MgS adalah sekitar seperempat sampai setengah dari Urea. Misalnya untuk tahun pertama, Urea 20 gr + TSP 10 gr + KCL 10 gr + MgS 10 gr, diberikan tiap 2 bulan.
Catatan:
- Pupuk MgS diaplikasikan bersamaan dengan sumber NPK setiap dua bulan, ditabur di area perakaran.
- Dolomit diberikan dengan dosis sekitar 1 kg per tahun. Selain menyuplai Ca dan Mg secara amat lambat, fungsinya juga untuk menetralkan pH tanah.
- Gabungan empat pupuk ini (Urea, TSP, KCL, dan MgS) memberikan unsur hara makro primer maupun sekunder secara lengkap dengan biaya murah. Tapi akan tetap baik jika sesekali dirotasikan dengan pupuk lainnya, seperti Subur Kali Butir (K 30%, Mg 10%, S 17%), atau Karate Plus Boroni (Ca 26%, N 15,5%, Boron 0,3%), atau pupuk lain apa pun yang menyuplai unsur hara makro.
Pupuk Mikro
Selain pupuk makro primer dan sekunder, ada sejumlah unsur hara mikro yang dibutuhkan dalam jumlah kecil namun penting bagi tanaman, yaitu Fe (besi), Mn (mangan), Zn (seng), Cu (tembaga), B (boron), dan Mo (molibdenum). Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara mikro ini, saya akan gunakan pupuk mikro majemuk seperti Fitoflex. Mengenai kebutuhan tiap unsur tidak akan saya perhatikan karena terlalu kecil, yang penting ada dan diberikan secara rutin (misalnya sebulan sekali dalam bentuk semprot daun).
Saya juga akan menggunakan pupuk daun Gandasil D (fase vegetatif) dan Gandasil B (fase generatif) untuk melengkapi unsur hara makro dan mikro, yang diberikan bergantian dengan Fitoflex setiap bulannya).
Selain itu dari pupuk organik (kompos, kohe, POC) juga ada banyak sumbangan unsur hara mikro maupun makro.
Bio Stimulan
Selain pupuk yang memberikan unsur hara, saya juga akan menggunakan berbagai bio stimulan untuk menyuburkan tanah, mengomposkan bahan-bahan organik, mempercepat penyerapan unsur hara, mencegah penyakit, dan mengurangi stres pada tanaman.
Bio stimulan yang saya gunakan adalah:
- EM4 (Effective Microorganisme 4), bakteri-bakteri baik untuk mengurai bahan-bahan organik dan menyuburkan tanah. EM4 diberikan setiap 2 bulan, dengan dosis 100 ml EM4 aktif dicampur 10 liter air, disiramkan ke zona perakaran. Sebelum disiramkan, babat rumput-rumput dan daun kering untuk disajikan sebagai makanan bagi bakteri-bakteri EM4.
- Trichoderma, jamur atau fungisida untuk melawan jamur-jamur patogen dalam tanah, mencegah penyakit pada akar dan batang. Trichoderma dijadwalkan setiap dua bulan.
- Asam humat, untuk mempercepat penyerapan unsur hara dan memperbaiki struktur tanah. Asam humat diberikan setiap bulan, bersamaan dengan aplikasi pupuk kimia dan pupuk organik.
- Asam amino, untuk mengurangi stres pada tanaman dan sebagai zat pemacu pertumbuhan. Asam amino diberikan dalam bentuk foliar setiap dua bulan (dirotasikan dengan pupuk daun lainnya yaitu POC daun, Gandasil D, dan Fitoflex yang diberikan tiap dua minggu).
Pestisida
Pestisida adalah pencegah dan pembasmi hama. Untuk pencegahan, saya akan gunakan pestisida nabati setiap bulan, bersamaan dengan aplikasi Gandasil dan Fitoflex.
Untuk pemberantasan hama akan melihat gejala yang timbul. Jika serangan sudah tak terkendali, dapat menggunakan pestisida kimia.
Ringkasan
Pupuk-pupuk yang saya gunakan adalah:
- Urea sebagai sumber N (46%)
- TSP sebagai sumber P (46%) dan Ca (15%)
- KCL sebagai sumber K (60%) di masa vegetatif
- KS sebagai sumber K (50%) dan S (17%) di masa generatif
- Kieserite sebagai sumber Mg (26%) dan S (21%)
- Dolomit sebagai sumber Ca (30%) dan Mg (21%)
- Pupuk organik (kompos, kohe, POC) sebagai sumber unsur-unsur hara makro maupun mikro dan biostimulan. Kadar tiap unsur tergantung bahan sumbernya. Pupuk organik juga memperbaiki struktur tanah agar tetap gembur dan subur.
- EM4 sebagai pengompos bahan-bahan organik dan menyuburkan tanah
- Trichoderma sebagai fungisida alami melawan jamur-jamur patogen
- Asam humat sebagai stimulan untuk mempercepat penyerapan unsur hara
- Asam amino sebagai stimulan untuk memacu pertumbuhan dan mengurangi stres tanaman
- Pestisida nabati sebagai pencegah hama
- Pestisida kimia sebagai pembasmi hama
Demikian. []