Kasus penembakan bos rental mobil di Rest Area Tol Jakarta-Merak KM 45 itu sungguh bikin sakit hati rakyat Indonesia.
Bagaimana tidak.
- Ketika maling mobil kena gerebek pertama kalinya di Saketi Pandeglang, dia menodong pemilik mobil dengan pistol. Berarti pelakunya adalah aparat negara, yang sebenarnya digaji oleh pajak rakyat, termasuk pistol yang dipakainya itu berasal dari uang rakyat.
- Ketika pemilik mobil melapor ke polisi di Polsek Cinangka untuk minta bantuan mengejar pencuri mobil, permintaan tsb ditolak dengan alasan yang mengada-ada. Buat apa ada polisi kalau tidak mau bantu rakyat yang membutuhkan?
- Ketika maling mobil kena gerebek lagi untuk kedua kalinya di Rest Area KM 45, dia dan komplotannya menembak pemilik mobil dengan pistol hingga tewas dan melukai rekan pemilik mobil. Ini sungguh-sungguh tak bisa ditolerir. Peluru dari uang rakyat dipakai untuk menembak rakyat.
- Namun itu belum cukup. Ketika para petinggi Polisi dan Tentara melakukan konferensi pers menjelaskan duduk perkara peristiwa tsb, panglima TNI AL bintang tiga mengatakan bahwa aparat melakukan penembakan karena dikeroyok 15 orang tak dikenal.
Bos rental mobil itu, Ilyas Abdur Rahman, adalah seorang kaya pemilik ratusan mobil. Tapi orang kaya aja digituin, bagaimana dengan rakyat jelata?
Sebagai rakyat saya hanya berharap semoga tidak pernah harus minta bantuan polisi seumur hidup saya. []