Semua hasil survei lembaga survei dalam setahun terakhir menempatkan tiga nama pada posisi teratas calon presiden yang paling diinginkan rakyat Indonesia. Ketiganya adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto (urutan berdasarkan abjad). Hasil surveinya selalu dua digit, sementara nama-nama di luar itu hanya satu digit kecil.
Jika kita lihat di media sosial, memang tiga nama itulah yang paling banyak disebut oleh para warganet. Sering terjadi, pada postingan tentang Anies, terselip komentar yang mendukung Ganjar atau Prabowo. Hal sebaliknya juga sering terjadi pada postingan tentang Ganjar dan Prabowo.
Tampaknya tiga nama tsb memang telah memiliki basis pendukung yang signifikan dan kokoh. Pendukung Anies mewakili kalangan yang anti dengan pemerintah saat ini. Mayoritas berasal dari bekas pendukung Prabowo yang dulu menggunakan alasan agama ketika memilih Prabowo (kaum yang kini kerap dilabeli “kadrun”), dan merasa kecewa ketika Prabowo bergabung dengan Jokowi. Pendukung Anies juga beririsan dengan pendukung Soeharto dan SBY, dua nama presiden yang kerap dikritik pendukung Jokowi. Dengan adanya Nasdem, Anies juga mendapat limpahan suara dari pendukung Jokowi yang kebingungan: sebenarnya Jokowi itu berhasil atau tidak sih.
Pendukung Ganjar secara umum merupakan pendukung Jokowi (kerap dilabeli “cebong”), yang ingin program-program Jokowi bisa dilanjutkan. Mereka yang tidak suka politik identitas dan mengapresiasi Jokowi yang berhasil membubarkan HTI dan FPI juga mengagumi Ganjar yang punya sikap tegas soal ini.
Sedangkan pendukung Prabowo merupakan sisa-sisa “kampret” yang masih setia (mereka yang mendukung Prabowo bukan karena alasan agama) dan sebagian dari pendukung Jokowi yang terpesona oleh kebesaran hati Prabowo bergabung di pemerintahan Jokowi.
Oleh karena itu, agar adil bagi ketiganya dan bagi rakyat Indonesia, tiga nama ini harus menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Biar rakyat Indonesia yang menentukan siapa di antara ketiganya yang lebih banyak mendapat dukungan.
Partai-partai harus mengusahakan agar ketiganya bisa dicalonkan. Untuk Anies, Nasdem-PKS-Demokrat harus bisa berkoalisi. Untuk Ganjar, PDIP harus mengalah dengan tidak memaksakan Puan. Atau jika PDIP memaksakan Puan, maka koalisi Golkar-PAN-PPP dapat mengambil keuntungan dengan merekrut Ganjar. Sedangkan untuk Prabowo, Gerindra hanya butuh satu partai lagi, dan itu berarti tersisa PKB.
Namun pilpres masih satu tahun setengah lagi. Segala kemungkinan masih bisa terjadi. Oleh karena itu kemungkinan besar partai-partai akan menunggu dan melihat serta baru memutuskan dalam waktu dekat menjelang pemilu.
Jika dalam satu tahun ke depan tidak muncul satu calon yang cemerlang, bagaimana pun, tiga nama tsb harus dimajukan sebagai capres 2024. Biar rakyat yang memutuskan. []