Catatan: Ini adalah cerita yang saya tulis tanggal 20 Oktober 2015 di blog saya sebelumnya, bermenschool.wp.com. Saya pindahkan ke blog ini karena blog tsb telah saya tinggalkan. [Asso]
Alhamdulillah, mulai hari Sabtu 26 September 2015, kami tinggal di rumah baru di cluster Griya Pamulang Extention, Tangerang Selatan. Ini berarti 15 bulan setelah akad KPR dengan bank BTN pada Juli 2014, hampir 2 tahun setelah anak keduaku Teguh Jiwa lahir pada Oktober 2013, hampir 4 tahun setelah anak pertamaku Cahaya Senja lahir pada November 2011, juga hampir 4 tahun setelah aku jadi agen asuransi Allianz pada November 2011, dan hampir 5 tahun setelah aku dan istriku menikah pada November 2010.
Di zaman sekarang, bisa punya rumah itu sesuatu pake banget. Apalagi di wilayah perkotaaan di mana harga tanah terus melejit tak terkira. Banyak teman-teman seangkatanku yang sudah punya rumah lebih dulu; salut untuk mereka. Tapi banyak pula yang belum; syukur untuk diriku.
Rumah yang kini kutempati berada di atas tanah seluas 60 meter persegi, sedangkan luas bangunannya sekitar 40 meter persegi. Secara teoretis terlihat sempit, tapi setelah tinggal di dalamnya, rasanya lega sekali. Jauh lebih lega daripada kontrakanku sebelumnya, hehe.
Kamar tidur ada dua, di kontrakan tadinya satu. Dapur ada ruangan tersendiri di belakang, di kontrakan menyatu dengan ruang tengah. Ruang tengah lebih luas sekitar 7,5 meter dibanding kontrakan. Langit-langitnya tinggi sekitar 4 meter, di kontrakan hanya 2,5 meter. Halaman depan rumah ada, tadinya di kontrakan sekadar cukup masuk motor. Jalan di depan rumah luas, muat dua mobil berpapasan. Sebelumnya di depan kontrakanku adalah tembok kontrakan tetangga. Kemudian tersedia tempat untuk garasi mobil.
Cara Kami Memperoleh Rumah Ini
Kami mendapatkan informasi tentang rumah ini dari situs jual-beli online. Syarat DP 10% plus bisa dicicil membuat kami tertarik. Maklum, untuk beli rumah secara kontan, butuh waktu lama mengumpulkan uangnya dan belum tentu bisa terkumpul. Dan jika DP-nya normal pun (20-30%) masih butuh waktu tak sebentar. Bahkan DP 10% pun waktu itu kami belum punya. Untungnya ada keringanan bisa dicicil, maka datanglah kami ke lokasi pada bulan Maret 2014.
Rumahnya belum dibangun, masih berupa fondasi. Di Griya Pamulang Extention tersedia tiga pilihan tipe: 34/55 dg harga tunai mulai 280 juta, 37/60 dengan harga tunai mulai 340 juta, dan 54/60 (dua lantai) dengan harga di atas 500 jutaan. Tipe terakhir langsung kami sisihkan karena harganya belum terjangkau. Di antara tipe pertama dan kedua, akhirnya kami memilih tipe kedua (37/60) dengan harga tunai 350 juta (yang harga 340 juta sudah habis). Luas bangunan beda 3 meter persegi, luas tanah beda 5 meter persegi, harganya beda 70 jutaan.
Uang muka 10% berarti 35 juta, boleh dicicil. Sambil mencicil DP, kami mulai melengkapi berkas-berkas akad kredit, yaitu:
- Fotokopi KTP suami istri
- Kartu keluarga
- Surat keterangan kerja dari perusahaan (bagi karyawan)
- Rekening koran 3 bulan terakhir
- Slip gaji (boleh digabung suami-istri)
- Fotokopi NPWP
Saya dan istri sama-sama bekerja sebagai agen asuransi di Allianz Life Indonesia. Jadi saya minta surat keterangan sebagai agen dari kantor pusat Allianz di Rasuna Said Jakarta. Saya agak waswas mengingat status pekerjaan kami yang bukan karyawan tetap. Untungnya bunyi surat keterangan yang diberikan kantor cukup melegakan kami, yaitu: “Sebagai sales force/agent tidak dibatasi usia ataupun masa kerja selama setiap tahun target terpenuhi.” Artinya, kami akan tetap sebagai agen selama memenuhi target setiap tahun, bahkan kami tidak memiliki masa harus pensiun.
Syukurlah, akhirnya akad kredit terlaksana pada tanggal 21 Juli 2014 di BTN Cabang Cikokol-Tangerang. Di sini ada satu kabar baik sekaligus kurang baik. Sebelum akad, pihak sales mengatakan bahwa sesuai aturan pemerintah, DP rumah sebetulnya harus 20%, bukan 10% seperti di brosur penjualan. Jika harga rumah 350 juta, berarti DP minimal harus 70 juta. Dari mana uangnya? Uangnya dari bank, caranya dengan meninggikan harga rumah, lalu dikurangi 20%.
Jadi, rumah yang akan saya ambil harganya dinaikkan dulu jadi 420 juta. Dalam catatan bank, harga inilah yang jadi patokan. Dikurangi DP 20% (84 juta), nominal kredit menjadi 336 juta. Ternyata jumlah ini disetujui. Karena harga rumah ke pengembang 350 juta, maka saya cukup membayar DP 14 juta. Ini kabar baiknya. Alhamdulillah. Kabar kurang baiknya, cicilan jadi lebih besar. Tapi insya Allah masih sanggup. Amin.
Selain DP, biaya awal yang harus kami bayar adalah biaya akad kredit sekitar 5% dari plafon kredit atau sekitar 17 juta (sudah termasuk cicilan pertama dan asuransi). Jadi, total yang kami keluarkan di awal adalah 31 jutaan.
Setelah akad selesai, sebulan kemudian rumah mulai dibangun. Tapi proses pembangunan berjalan lambat, sehingga setelah lewat satu tahun baru jadi dan bisa ditempati pada September 2015 (15 bulan dari akad kredit). Alhamdulillah.
Sebagai ungkapan rasa syukur, pada hari Ahad tanggal 18 Oktober 2015, kami mengadakan tasyakuran rumah baru dengan mengundang para tetangga di GPE dan tetangga lama di Rawa Mekar Jaya Serpong. Terima kasih ya Allah. Semoga kami betah dan lebih produktif di sini. Amin.
Kepada teman-temanku, silakan bertandang ke mari kapan saja. Ditunggu. Boleh japri dulu, boleh tidak (risiko tanggung sendiri). Terima kasih. []
Catatan: Rumah tsb telah terjual tahun 2022 dan pada 2024 kami pindah ke Pandeglang. Ceritanya di SINI.