Catatan: Ini adalah cerita yang saya tulis tanggal 2 November 2015, atau 9 tahun lalu. Dimuat di blog saya sebelumnya, bermenschool.wp.com. Saya muat ulang di sini karena saya telah menutup blog tsb.
Sejak beberapa tahun lalu, setiap kali pulang kampung lebaran dengan angkutan umum atau carter mobil, saya berkata kepada istri saya: lebaran tahun depan kita pakai mobil sendiri. Tapi hingga lebaran tahun ini (2015), saya belum bisa membuktikan ucapan itu.
Beberapa bulan lalu, sejak ada kepastian kapan kami menempati rumah baru, saya berdoa semoga bisa membeli mobil sebelum musim hujan datang. Artinya sebelum September. Tapi ternyata sampai September berakhir, hujan belum juga turun. Kami pun baru menempati rumah di akhir bulan September (tanggal 26). (Baca juga: Rumah Baru, Alhamdulillah).
Kebetulan di perumahan baru kami ada seorang sales mobil Toyota. Kebetulan juga paket kredit yang ditawarkan uang mukanya minim. Jadi tanpa berpikir lama, saya setujui tawarannya. Dan akhirnya, pada hari Sabtu sore tanggal 31 Oktober 2015, datanglah mobil yang ditunggu itu. Grand New Avanza tahun 2015, tipe 1.3 E AT warna putih.
Grand New Avanza adalah mobil yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan saya saat ini. Multi-fungsi (muat banyak penumpang maupun barang), jarak ke tanah tinggi (cocok dibawa ke jalan berbatu-batu di kampung), tangguh, muat di garasi, dan tampilan okelah. Pantaslah jika selama 11 tahun berturut-turut mobil Avanza selalu dipercaya paling banyak keluarga di Indonesia.
Alhamdulillah. Terima kasih ya Allah.
Mental Kaya: Berkelimpahan dan Murah Hati
Saya bekerja sebagai agen asuransi di Allianz Life Indonesia sejak akhir 2011. Selama empat tahun saya mendatangi para nasabah dengan memakai sepeda motor atau angkutan umum. Beberapa kali saya menemui nasabah dalam keadaan basah kuyup. Bukan sekali dua saya harus pulang ke rumah lebih larut karena menunggu reda hujan. Terkadang saya membatalkan pertemuan dengan klien jika hujan turun saat saya hendak berangkat.
Hadirnya sebuah mobil akan membereskan beberapa masalah di atas, meski mungkin akan timbul masalah baru seperti kemacetan dan kesulitan mencari tempat parkir. Tapi setidaknya sekarang saya punya pilihan: kena macet atau kena hujan. Dan tentu saja, punya mobil membuat saya merasa lebih sukses dalam bisnis ini. Setidaknya ini adalah satu tangga kesuksesan, masih ada beberapa tangga lagi yang layak untuk dijejaki.
Kata avanza itu sendiri, dari segi bahasa, berasal dari bahasa Italia ‘avanzato’ yang berarti kemajuan atau peningkatan. Insya Allah saya telah memilih sebuah simbol yang tepat untuk menggambarkan keadaan diri saya dan keluarga. Dan semoga selanjutnya kami selalu mengalami kemajuan dan peningkatan di bebagai bidang kehidupan. Amin.
Pernah saya berkomentar kepada seorang tetangga yang baru saja membeli mobil: “Kamu sekarang sudah jadi orang kaya.”
Ya, punya mobil berarti kelihatan sebagai orang kaya, bahkan meskipun rumah masih ngontrak.
Saya kini punya mobil dan rumah pun tidak lagi ngontrak, jadi saya benar-benar telah menapaki kategori sosial baru: orang kaya. Setidaknya begitulah sekilas pandangan orang luar, seperti halnya saya pun dulu memandang orang yang punya mobil seperti itu. Alhamdulillah. Anggapan orang adalah doa. Dengan demikian, saya harus membiasakan diri dengan mental kaya yang sesungguhnya, yaitu rasa berkelimpahan dan murah hati. Jika orang belum merasa berkelimpahan, meski punya rumah dan mobil, sesungguhnya dia belum kaya. Jika merasa berkelimpahan tapi tidak murah hati, itu juga belum kaya.
Saya berdoa semoga saya benar-benar menjadi orang kaya, dalam arti menjadi orang yang berkelimpahan dan murah hati. Amin.
Setelah rumah dan mobil, selesailah kebutuhan manusia yang biayanya tergolong besar. Selanjutnya tinggal mempersiapkan beberapa cita-cita masa depan yang biayanya tidak sebesar rumah dan mobil, atau kalaupun lebih besar, biayanya bisa dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, seperti dana darurat, rekreasi, pendidikan anak, ibadah haji, dan pensiun. Selebihnya adalah kebutuhan atau keinginan kecil-kecil yang bisa disesuaikan dengan pertumbuhan penghasilan seperti perlengkapan rumah, aksesoris mobil, penyaluran hobi, beli buku, ikut seminar, hingga tambah polis asuransi.
Impian saya selanjutnya adalah bisa berinvestasi lebih banyak dan bersedekah lebih banyak. Saya kerap merasa sedih jika ada orang butuh uang tapi saat itu saya tidak cukup dana untuk membantunya. Untuk itu saya akan berusaha lebih giat lagi dalam mengembangkan bisnis asuransi di Allianz Star Network (catatan: sejak 2023 saya pindah ke Manulife Indonesia).
Ya Allah, jadikanlah kami orang yang berkelimpahan dan murah hati. Amin. [Asso]