perang arab israel

Banyak yang bertanya-tanya kenapa negara-negara Arab yang notabene sesama Muslim tidak membantu Palestina menghadapi Israel? Membantu dalam arti melawan secara militer, bukan sekadar bantuan kemanusiaan.

Jawabannya karena tidak mampu. Bukan tidak mau, tapi memang tidak mampu. Walaupun seluruh negara Arab bersatu, semuanya tidak akan mampu mengalahkan Israel. Hal ini pernah dicoba beberapa kali, antara lain tahun 1948, 1967, dan 1973.

Pada tahun 1948, sehari setelah negara Israel dinyatakan resmi berdiri tanggal 14 Mei 1948, negara-negara Arab di sekelilingnya seperti Lebanon, Suriah, Yordania, dan Mesir menyerbu Israel. Namun serbuan itu gagal dan Israel malah mampu memperluas hingga 70% daerah mandat PBB. Perang ini bagi Palestina disebut al-Nakbah atau The Catasthrope (Bencana), karena akibat perang ini ratusan ribu warga Palestina mengungsi.

Tahun 1967, yang disebut Perang Enam Hari (5-10 Juni 1967), lagi-lagi Israel mempermalukan Mesir, Suriah, dan Yordania. Israel membunuh 20 ribu tentara Arab dan hanya kehilangan 1000 serdadu.

Tahun 1973, yang disebut Perang Yom Kippur atau Perang Ramadhan (6-26 Oktober 1973, tiga negara Arab menyerbu Israel secara tiba-tiba saat warga Israel sedang merayakan Yom Kippur, hari raya Yahudi yang paling besar. Meski mulanya banyak korban di pihak Israel, tapi pada perang yang diakhiri dengan gencatan senjata, secara keseluruhan korban tewas di pihak Israel hanya 2688 tentara sedangkan di pihak Mesir, Suriah, dan Libya mencapai 35 ribu tentara tewas.

Masih ada beberapa percobaan lagi untuk menyerang Israel, sebagian besar bersifat sporadis serta dilakukan organisasi-organisasi seperti Hamas dan Hizbullah, namun semuanya gagal, hanya menimbulkan kerusakan kecil di pihak Israel namun mengakibatkan kerusakan besar di pihak penyerang dan rakyat Palestina.

Dan sekarang Israel makin kuat secara ekonomi maupun militer, punya sistem pertahanan canggih yang disebut Iron Dome, maka lebih-lebih lagi tak mungkin bagi negara-negara Arab untuk berani memulai perang dengan Israel.

Dan jangan lupa bahwa Israel punya sekutu Amerika Serikat dan negara-negara Barat, sehingga perang dengan Israel bukan hanya perang melawan sebuah negara berukuran kecil, tapi perang dengan negara-negara besar penguasa militer dunia.

Yah, sangat disayangkan memang, kenapa negara-negara Islam dan umat Islam selemah ini. Bahkan dengan bersatu pun masih belum cukup kuat. [Asso]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *