Di tahun 2000-an saya sering diajak teman ke bisnis MLM (Multi-Level Marketing) dan pernah ikut beberapa meski hanya sekadarnya. Dari sekian merek MLM yang saya kenal atau pernah dengar, tak satu pun yang masih bertahan sampai sekarang. Mereknya mungkin masih ada, tapi secara bisnis sudah bukan MLM lagi. Teman-teman yang dulu ngajak MLM pun tak satu pun yang masih menjalankan MLM.
Saya juga kenal beberapa teman yang kelihatannya berhasil di bisnis MLM sampai punya ribuan member dan sering terlihat jadi pembicara. Tapi anehnya merek MLM yang digelutinya berubah-ubah terus.
Dari sini saya menyimpulkan bahwa bisnis MLM memang bisa bikin kaya tapi tidak untuk jangka panjang.
Kenapa bisa begitu?
Syarat untuk berhasil di bisnis MLM adalah mampu mengajak sebanyak mungkin orang sebagai member. Minimal harus ada ribuan member dalam jaringan, barulah bisa merasakan nikmatnya penghasilan pasif yang besar.
Masalahnya, tidak mungkin semua member berhasil punya ribuan member. Secara hitungan matematika tidak masuk.
Maka akan selalu ada ribuan member lapis bawah yang tidak punya atau hanya sedikit punya member. Mereka ini baru keluar modal dan modalnya belum balik. Agar modalnya balik, mereka harus berhasil mengajak sekian member lagi. Tapi ternyata tidak semudah itu, dan mereka pun putus asa lalu berhenti mengajak orang.
Ketika para member yang di bawah berhenti mengajak orang, para member di atasnya akan terpengaruh. Penghasilan pasif mereka pun mengecil dan lama-lama akan berhenti.
Sebelum itu terjadi, biasanya para pemain top di MLM akan segera mencari tumpangan baru. Siklus ini akan berulang terus-menerus.
MLM yang keuntungan utamanya dari merekrut member, sudah pasti tidak bertahan lama. Tapi jika keuntungan utama diperoleh dari jualan produk, MLM tsb masih mungkin untuk bertahan lama. Dalam hal ini produk MLM tsb harus cukup bagus atau kompetitif dengan produk sejenis non-MLM, dan juga harus terus berinovasi.
Bisnis Asuransi
Di sini saya melihat bisnis asuransi sebagai bisnis jaringan yang bisa bertahan lama. Bisnis ini mirip MLM, ada sistem upline-downline, orang yang bisa mengembangkan jaringannya akan punya penghasilan pasif sangat besar. Tapi bedanya dengan MLM, di bisnis asuransi seorang agen bisa hidup dari jualan produk saja.
Akhir-akhir ini saya melihat ada beberapa bisnis asuransi yang dijalankan dengan skema MLM, harus ambil produk kepada perekrut lalu mencari member yang juga harus ambil produk kepada dia. Menurut saya sistem ini tidak akan bertahan lama.
Mari kita lihat saja. [Asso]