Catatan: Cerita ini dimuat di blog saya sebelumnya, bermenschool.wp.com, tanggal 16 November 2021. []
Di tanggal cantik, 121121, dan sekaligus ulang tahun pernikahan kami yang ke-11, anakku yang keempat lahir. Perempuan. Berat 2,7 kg, panjang 49 cm. Alhamdulillah. Ini hadiah terindah di hari ulang tahun pernikahan.
Dan kebetulan ini hari ayah, aku pun resmi menjadi ayah dari dua pasang anak, dua laki-laki dan dua perempuan.
Hingga saat artikel ini ditulis, aku masih belum menentukan nama anakku. Ada dua opsi yang sedang kutimbang. Mungkin nanti saja kutetapkan saat lapor ke RT.
Istriku melahirkan secara sesar di RSIA Vitalaya, Pamulang. Anak ketiga lahir secara sesar tiga tahun lalu setelah berusaha untuk melahirkan normal di puskesmas, jadi kali ini kami tak mau ambil risiko jika mencoba normal.
Untuk biaya, bersyukur di negeri ini ada program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan. Kami ikut kelas 1, tapi kebetulan kamar kelas 1 di RS penuh, jadi kami diberi pilihan: masuk kelas 2 (3 tempat tidur) atau kelas VIP (1 tempat tidur). Kami pilih kelas VIP, tentunya dengan nambah biaya (ancer-ancer sekitar 2 jutaan, tapi akhirnya ternyata 3 juta pas. Okelah gpp). Dan alhamdulillah, kamarnya nyaman sekali dan privasi terjaga.
Sejak awal, setiap bulan kami rutin memeriksakan kehamilan ke puskesmas dan lalu dirujuk ke RS Vitalaya.
Perlu diketahui, untuk melahirkan normal, BPJS hanya menanggung persalinan di puskesmas. Jika sesar, barulah bisa di rumah sakit.
Cara mengurus biaya persalinan dengan JKN tidak rumit. Cukup meminta surat rujukan dari Puskesmas untuk rawat inap dan operasi, dengan membawa surat keterangan dari dokter kandungan bahwa akan dilakukan operasi sesar (diperoleh saat konsultasi dokter yang terakhir). Setelah itu datang ke RS pada hari yang telah dijadwalkan.
Sehari sebelum hari-H, dilakukan pemeriksaan darah lengkap atau cek lab di RS, dan juga tes antigen covid19 (pasien dan pasangan yang menemani). Nah, biaya cek lab ini tidak ditanggung JKN, dengan alasan karena dilakukan bukan pada hari-H. Aneh juga. Tapi untung biayanya tidak besar, hanya 280 ribu (95 ribu untuk tes darah dan 185 ribu untuk tes antigen dua orang).
Kami menginap di RS selama tiga malam. Masuk hari Jumat 12-11-2021, keluar hari Senin 15-11-2021. Kami hanya berdua saja di RS, dan tidak boleh dijenguk karena masih masa pandemi. Anak-anak ditinggal di rumah bersama sepupu mereka yang kebetulan memang tinggal bersama kami.
Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar. Si bayi sehat, ibunya lekas pulih, dan anak-anak di rumah pun anteng. [Asso]