Menentukan apakah seorang presiden itu berhasil atau tidak dalam menjalankan tugasnya membangun negara Indonesia bukanlah hal yang mudah karena orang-orang seringkali sulit untuk bersikap objektif.
Ada yang berpendapat Soeharto adalah presiden terbaik sepanjang sejarah Indonesia, tapi ada juga yang berpendapat Soeharto merupakan presiden terburuk. Semua tentu ada argumentasinya.
Saya sendiri menganggap bahwa Soeharto merupakan presiden yang gagal dalam memajukan Indonesia. Setidaknya ada dua indikasi yang dapat dilihat:
Pertama, Soeharto memerintah selama 32 tahun, dari tahun 1966 sd 1998, dalam masa yang beririsan dengan Mahathir Mohamad di Malaysia (1981-2003) dan Lee Kuan Yew di Singapura (1959-1990). Sementara ekonomi Malaysia dan Singapura melaju dalam periode tersebut, Indonesia jalan di tempat atau hanya tumbuh sedikit. Bahkan telah lama (entah mulai kapan) warga kedua negara tsb menjadi majikan dari para pembantu rumah tangga dan pekerja kasar asal Indonesia.
Seandainya Soeharto seorang presiden yang berhasil, seharusnya ekonomi Indonesia minimal setara dengan Malaysia. Sebagai informasi, pada tahun 2000 Pendapatan Per Kapita Indonesia ada di angka 1.845 USD, Malaysia 6.461 USD, dan Singapura 34.890 USD (sumber: tradingeconomics.com).
Kedua, kekuasaan Soeharto berakhir dengan dijatuhkan oleh rakyat pada tahun 1998. Presiden yang berhasil mestinya tidak berakhir seperti itu. Dalam sejarah Indonesia, Soeharto satu-satunya presiden yang digulingkan oleh rakyat. Sementara itu, Mahathir Mohamad dan Lee Kuan Yew turun takhta dengan husnul khatimah, bahkan masih menjadi pejabat penting setelahnya.
Demikian. []