A Penuhgalau Kucoret nama B dst sampai Z dari lembarhatiku Kugarisbawahi nama A Penuhrisau Kuambil kembali semua rasaku yang berserak tertinggal di B dst sampai Z Kusatukan kuikat lalu kuserahkan pada A Penuhresah Jelasku pada B dst sampai Z: aku harus memilih Dan aku memilih A Penuhcemas penuhgelisah kutunggu A menerimaku Jangan bodoh, kata A tersenyum. Bagaimana kalau Kutakacuhkan seikatrasamu Kudiamkan menunggu di pintupagarku Kubiarkan dihangus terikmatahari dicerai deraihujan? lalu kamu tak punya rasa lagi ? Aku termangu Penuhruku penuhsujud penuhrintih penuhharap kumohon Terimalah rasaku A renyah tertawa Masuklah dan jangan ragu Sebut Aku PenuhKasih PenuhSayang PenuhCinta Ciputat, April 2001