Awalnya Ganjar kerap menempati posisi teratas dalam berbagai survei di antara tiga kandidat presiden. Tapi setelah pendaftaran capres-cawapres bulan Oktober 2023, di mana menjadi jelas telunjuk Jokowi mengarah ke Prabowo-Gibran, suara Ganjar menurun dan semakin merosot.
Kenapa suara Ganjar turun?
Menurut saya setidaknya karena tiga faktor.
Pertama, positioning kampanye yang tidak jelas, antara keberlanjutan atau perubahan. Memang ini risiko jika ada calon lebih dari dua, dan risiko tsb dialami oleh Ganjar-Mahfud.
Kedua, para pendukung Ganjar dan bahkan Ganjar sendiri kerap menyerang (mengkritik, menjelek-jelekkan) paslon lain, utamanya Prabowo-Gibran. Walaupun materi serangannya valid, kampanye negatif seperti ini tidak efektif untuk menambah kesukaan rakyat pemilih. Dan malah hasil dari serangan itu cenderung dinikmati paslon 01. Mereka yang tidak setuju 02 cenderung mengalihkan dukungan ke 01.
Ketiga, kehilangan dukungan Jokowi. Mungkin ini faktor terbesar anjloknya suara Ganjar. Dengan adanya Gibran anak Jokowi di kubu Prabowo, menjadi jelas Jokowi dukung siapa. Para pencinta Jokowi yang memang sangat banyak, sebagian besar melabuhkan suara ke 02.
Saya sendiri adalah pemilih Ganjar-Mahfud, tapi saya memaklumi sulitnya menyusun strategi kampanye yang efektif bagi Ganjar-Mahfud. Di satu sisi mereka merasakan kecewa dan kemarahan yang sangat kepada Jokowi, di sisi lain mereka membutuhkan suara dari para pendukung Jokowi yang masih sangat besar. []